Kamis, 24 Februari 2011
sejarah tarung derajat
Sejarah Tarung Derajat
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiltr_dGXCrxiY1Zs_r5bJKelejo8PpUjtpCyBzPYp5x9r-Jgt6YO3Vd7naQs7bcTWwKHMaEGSU6MgwSjTBhE1VlnOVNbpgnjQturCI58HX2nr-79TQ_He-ysgheamo8RTM5TL4e8fw0qm2/s400/112143441l.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizXN9Ny6uUixGXd6Y6i-huj8RudD3HaAXuTGs7uqlsJbgU925gmlk95-JYylbs0F4faDM7v29oaYgAjE7p9lLex5RqBDNk9w2NiGmMFW0wuIsbI4brji3ea1HSHB18WafpddUJ4usUi7JX/s400/sang-guru-21.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvcKU0FxHCeGHvfoBERD8nxxgM_OvLZlh0b04ttiWhQnrnuMIPuzzTDjCNXBz0RWbkLqKKFI7GpzdrtM3V9OXYBrE28Fl7J4xk6OvhrD3OXHesmNV-xlxk02hcS_8F_bthWXHndePF6Qrw/s400/kluarga+guru.jpg)
Diambil dari:
http://www.tarungderajat-aaboxer.com
SEJARAH SINGKAT TARUNG
DERAJAT
- AKU RAMAH BUKAN BERARTI TAKUT
- AKU TUNDUK BUKAN BERARTI TAKLUK.
Salam persaudaraan , BOX !
JADIKANLAH DIRIMU
OLEH DIRI SENDIRI !
Seni Ilmu Olah Raga Bela Diri TARUNG DERAJAT dideklarasikan
kelahirannya dibumi persada Indonesia tercinta, di Bandung 18 Juli 1972
oleh peciptanya seorang putra bangsa yaitu Guru Haji Achmad Dradjat
yang memiliki nama julukan dengan panggilan Aa Boxer. Nama panggilan Aa
Boxer diterapkan dan melekat pada diri Achmad Dradjat, setelah dirinya
mampu dan berhasil menggunakan dan menerapkannya Seni Pembelaan Diri
karya ciptanya didalam berbagai bentuk perkelahian, dimana butuh dan
harus BERKELAHI atau BERTARUNG dalam rangka BERJUANG untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, menegakan kehormatan dan membela
kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari selaras dengan kodrat
hidupnyanya.
Jadi sebenarnya
keberadaan Tarung Derajat itu adalah identik dengan perjalanan &
perjuangan G.H.Achmad Dradjat yang juga dikenal dengan julukan Aa Boxer
dan kini bergelar “SANG GURU TARUNG DERAJAT”.
Perjalanan & Perjuangan hidup Achmad Dradjat dimulai
sejak kelahirannya diatas muka bumi ini, Sang Guru Tarung Derajat
dilahirkan di Garut 18 Juli 1951 dari pasangan Bapak dan Ibu H.Adang
Latif dan Hj.Mintarsih dalam suasana sedang terjadi pertempuran melawan
Gerombolan pemberontak yang dikenal dengan sebutan kelompok Darul Islam
(D.I), dalam penyerangan tersebut kedua orang tua Achmad Dradjat sebagai
Aktivis Pejuang Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
setelah pasca Keemerdekaan menjadi anggota Polisi Istimewa, menjadi
salah satu sasaran operasi dari penyerangan Gerombolan tersebut. Berkat
kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dapat selamat dari peristiwa
itu dan saat itulah Sang Guru lahir dalam keadaan sehat, ditengah
kejaran para pemberontak. Peristiwa tersebut telah mengilhami kedua
oranng tua Sang Guru memberikan nama DARAJAT (DRADJAT / DERAJAT), yang
berarti Berkat yaitu suatu Rahmat karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
membawa atau mendatangkan kebaikan pada kehidupan manusia, seperti
keselamatan dan kesehatan hidup atau kesejahteraan hidup atau juga
sebagai harkat dan martabat hidup manusia. Sejalan dan seiring dengan
nilai-nilai riwayat Perjalanan & Perjuangan
hidup yang dilakukan Sang Guru Achmad Dradjat alias Aa Boxer dalam
menciptakan dan melahirkan Ilmu Bela Diri secara Alami, Mandiri, dan
Tersendiri serta kejadian-kejadian hidup yang terjadi selalu dinikmati
dengan totalitas berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan
tindakan-tindakan yang Realistis dan Rasional, dari hasil perjuangan
hidup PRIBADI seperti itu, mencuat sebuah nama
untuk diterapkan pada Seni Ilmu Olah Raga Bela Diri Karya Ciptanya,
yaitu : “TARUNG DERAJAT.” (Tarung, Bertarung adalah Berjuang dan Derajat
adalah Harkat martabat kemanusiaan)
Pada usia balita Achmad Dradjat pindah ke Bandung mengikuti
perjalanan dinas kedua orang tuanya, tinggal di kawasan Tegallega suatu
daerah yang keras dan berpenduduk sangat
heteorogin dengan segala perilaku hidupnya yang dinamis. Situasi dan
kondisi seperti itu sangat ditunjang dengan keberadaan sebuah lapangan
sangat luas yang beraktivitas hampir 24 jam ,
berbagai macam bentuk kegiatan hidup terjadi dilapangan tersebut,
seperti: berbagai kegiatan olah raga, perkealahian masal antar kelompok
pemuda remaja, pemerasan, perampokan perjudian, pelacuran, dlsb yang
berbau kriminalitas dan kemaksiatan serta dalam waktu-waktu tertentu
bisa dan biasa juga dipakai untuk kegiatan kemasyarakatan lainnya oleh
seluruh kalangan masyarakat Bandung khususnya dan apabila sesuatu tindak
kekerasan terjadi, tidak jarang masyarakat setempat yang berperilaku
hidup baik-baik kerap menjadi korban tindak
kekerasan, kejadian tindak kekerasan tersebut tidak terkecuali sering
juga dialami oleh sosok remaja Achmad Dradjat.
Bagi Achmad Dradjat yang sejak masa anak-anak mempunyai
postur tubuh lebih kecil dibanding dengan sesama anak lainnya dan sangat menggemari olah raga keras, seperti sepak
bola dan beladiri, selain itu dirinya yang berkarakter berani dan ulet,
menjadikan hidup dan dibesarkan dilingkungan seperti itu memiliki arti
dan tantangan yang tersendiri.
Berbekal didikan Akhlak Budi pekerti dan Ajaran Agama yang
diterapkan kedua orang tua dan tertanam serta terpelihara secara ketat
dan berdisiplin sejak masa kecil. Aa, demikian dipanggil dalam
lingkungan keluarganya (Aa adalah suatu panggilan
dalam bahasa daerah sunda bagi anak laki yang tertua atau yang
dituakan) mulai memasuki lingkungan yang keras, bermacam cara datang dan
terjadi perekelahian antar kelompok maupun perorangan, pemerasan serta
berbagai bentuk tindak kekerasan lain.
Dalam lingkungan demikian sifat pemberani dan keinginan
menolong teman yang dimilikinya, seringkali membuat Aa mengalami
berbagai tindak kekerasan, perklelahian demi perkelahian harus ia lalui
walau lebih sering kalah dari pada menangnya, dengan segala keuletan
yang didasari oleh hasil didikan Akhlak dan ajaran Agama yang terus
melekat, dirinya mampu meng hadapi dan mengatasi
berbagai rintangan hidup setahap demi setahap secara pasti, hingga pada
usia 13 tahun tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh
sekelompok pemuda remaja dan manusia lain yang tidak bermoral dan tidak
bertanggung jawab nyaris merenggut jiwanya.
Bagaimana tidak, peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan
yang dialaminya itu terjadi ditengah keramaian orang-orang yang hanya
bisa menjadi penonton dan sebagian lainya hanya mampu menjadi
penganiaya, dalam keadaan seperti itu Achmad Dradjat dituntut harus
mampu bertahan hidup dalam kesendirian, bukan mempertahankan diri sampai
lupa diri. Sesungguhnya dari kenyataan peristiwa tersebut sangat
disadri hanya kerena Kebesaran dan Kekuasaan Tuhan Yang Maha Pengasih
dan Penyayang, yang menghendaki nasib lain sehingga Aa dapat
terselamatkan dari nasib yang lebih buruk lagi.
Kejadian serupa terjadi dialami Achmad Dradjat pada saat
belajar latihan beladiri secara resmi sebagai anggota suatu perkumpulan
beladiri, dalam peristiwa tersebut dirinya dipaksa untuk berkelahi
menggunakan teknik yang berlaku di beladiri itu sendiri melawan anggota
senior yang bertubuh jauh lebih besar, dengan demikian Achmad Dradjat yang baru belajar dasar-dasar teknik perkelahian
tidak mampu berbuat banyak selain bertahan diri, disaksikan anggota
senior lain, pelatih dan guru besarnya yang ada diruang latihan lainnya.
Achmad Dradjat dengan teknik yang terbatas tadi seluruh badannya penuh
dengan luka memar, namun demikian tidak ada fikiran dan rasa dari
penyaksi termasuk guru besarnya untuk bertindak, menghentikan dan
menyelamatkan perkelahian. Dalam kesendirian sosok remaja Achmad Dradjat
kembali harus berjuang diri mempertahankan keselamatan dan kesehatan
hidupnya.
Dari
perkelahian ke perkelahian itulah Achmad Dradjat secara alami dirinya
tertempa dan terlatih untuk menjawab tantangan hidup yang keras dan dari
kerasnya kehidupan yang dialami sifat fisik dan
sikap mentalnya terbina dan terbiasa untuk menerima kenyataan hidup
secara realistis dan rasional. Kemampuan itu dimiliki karena pada
dasarnya, setiap mahluk hidup telah dibekali kemampuan gerak reflek
untuk bertahan hidup. Fikiran , rasa dan keyakinan tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masanya dan terbayangi sepanjang
usia, baik kejadian itu berupa musibah maupun anugerah, pengalaman
tersebut pada dasarnya adalah bagian dari proses pembelajaran dan
pelatihan otot, 0tak serta nurani untuk menentukan arah hidup yang lebih
baik menuju pada kehidupan yang benar selaras dengan kodratnya.
Berbagai macam
kejadian dan pengalaman hidup yang terjadi dalam lingkup pembelaan diri
yang berasal dan mengandalkan dari gerak reflek dan dorongan naluri
,insting atau garizah yang terus terjadi secara berulang tersebut,
mengasah otot, otak serta nuraninya untuk terbiasa menghadapi berbagai
ancaman dan terlatih untuk menjawab tantangan hidup, yang berupa menjaga
keselamatan dan kesehatan diri, menegakkan dan mempertahankan
kehormatan serta membela kemanusiaan.
Bersamaan dengan itulah proses penciptaan gerak dan jurus
dibentuk dan diuji dari perkelahian. Proses ini disempurnakan melalui
suatu penempaan diri, baik secara fisik maupun mental dengan cara yang
tersendiri dan mandiri. Gerakan tubuh yang kemudian menjadi jurus ini,
seluruhnya didasari gerak reflek yang alamiah.
Dari penempaan praktis ini gerakan tubuh yang tercipta
manjadi sangat efektif bagi suatu pembelaan diri. Gerakan dan jurus
serta metode latihan didasari kemampuan alamiah. Semua ini sebenarnya
dimiliki semua manusia sebagai fitrah dan bisa dikembangkan secara
mandiri, inilah yang mendasari lahirnya sebuah prinsip hidup Tarung
Derajat “Jadikanlah Dirimu oleh Diri Sendiri.”
Hingga menginjak usia pemuda remaja, Achmad Dradjat telah menunjukan kemampuaan dan keunggulan dalam menghadapi
berbagai tindak kekerasan dan perkelahian. Achmad Dradjat juga
menularkan kemampuan beladirinya pada rekan-rekan dekat dan masyarakat
lain yang membutuhkannya, yang sebagian besar memintanya untuk menjadi
“Guru.” Akhirnya, pada tanggal 18 juli 1972 diikrarkan pendirian
Perguruan Tarung Derajat yang menjadi tanda utama resminya kelahiran
Ilmu Olah Raga Seni Ilmu Pembelaan Diri karya cipta Achmad Dradjat.
struktur pengurus satlat tarung derajat putra baruna
BOX!!!!!!!
pelatih : pande dwiyata (kurata 6)
ass pelatih : adi pawana (kurata 5)
ketua : gst made astika (kurata 4)
wkl ketua : made mudiarta (kurata 3)
bendahara : wayan kariana (kurata 3)
dengan jadwal latihan:
hari : kamis dan minggu
jam : 17.30 s/d selesai
tempat : wantia desa lepang, kab. klungkung
pelatih : pande dwiyata (kurata 6)
ass pelatih : adi pawana (kurata 5)
ketua : gst made astika (kurata 4)
wkl ketua : made mudiarta (kurata 3)
bendahara : wayan kariana (kurata 3)
dengan jadwal latihan:
hari : kamis dan minggu
jam : 17.30 s/d selesai
tempat : wantia desa lepang, kab. klungkung
Rabu, 23 Februari 2011
satlat putra baruna
satlat putra baruna merupakan satlat trung derajat yg pertama d kabupaten klungkung, d usianya yang masih muda, para petarungnya sudah di persiapkan untuk menghadapi porprov provinsi bali tahun 2011.
Langganan:
Postingan (Atom)